Jumat, 24 Januari 2014

Pura uluwatu

             


                                                       Pura Uluwatu

                                          


           Pada awalnya Pura ini digunakan sebagai tempat memuja seorang pendeta suci dari Abad 11 bernama Empu Kuturan yang menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah/Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu. Orang Hindu di Bali menggangap pura ini merupakan Pura Sad Kayangan sebagai penyangga dari 9 mata angin. Kedudukan Pura Luhur Uluwatu berhadap-hadapan dengan Pura Andakasa, Pura Batur dan Pura Besakih. Karena itu umumnya banyak umat Hindu sangat yakin di Pura Luhur Uluwatu itulah sebagai media untuk memohon karunia menata kehidupan di bumi ini.

       Pura Uluwatu salah satu obyek wisata di Pulau Dewata, dibangun di atas batukarang terjal dan tinggi sekitar 70 meter, posisi karang ini menjorok ke laut (samudra Indonesia) yang terkenal dengan keindahan sunset / matahari tenggelam. Pura Luhur Uluwatu berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewa  Rudra. Pura Uluwatu dipercaya oleh umat Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin atau disebut dengan Pura Sad Kahyangan. Pura Luhur Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, sekitar 25 km ke arah selatan dari wilayah wisata Kuta, terletak di ujung Barat Daya Pulau Dewata, lokasi tergolong terjangkau dari tempat-tempat pariwisata lainnya.

      Menurut Lontar Kusuma Dewa, pura ini didirikan atas anjuran Mpu Kuturan sekitar abad kesebelas, sebagai tempat untuk menurunkan ajaran Desa adat dengan segala aturan-aturannya dan selanjutnya pura ini dipakai untuk memuja oleh seorang pendeta suci beliau bernama Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta berasal dari Jawa, datang untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama adilihung pada tahun 1546 M, yaitu pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Gelgel.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar